Kabar dari kampus ku...

english mobile


Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS), yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, tahun ini agak sedikit berbeda. Peringatan HARDIKNAS, 2 Mei 2007, di Purwokerto diwarnai dengan bentrokan. Bentrokan terjadi antara mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Peduli Pendidikan Banyumas (Komppas) dengan aparat keamanan.


Bentrokan ini dipicu atas keinginan mahasiswa untuk mengibarkan bendera setengah tiang yang berada di depan kantor Pemerintahan Daerah Banyumas, sebagai simbol atas keprihatinan anak bangsa melihat kondisi carut marutnya pendidikan di Indonesia.

Dalam aksi tersebut diturunkan pasukan pengamanan yang terdiri dari unsur kepolisian dan satpol PP. Dalam harian Suara Merdeka tanggal 3 Mei 2007, pengamanan terhadap unjuk rasa, yang dilakukan dengan mengerahkan anjing pelacak dan tim penembak.

Unjuk rasa yang tergabungdalam Komppas diikuti oleh sekitar 60 orang. Yang tergabung dalam Komppas antara lain organisasi ekstra kampus HMI, IMM, KAMMI, FMN, PMII.

Demonstrasi mahasiswa ini diawali longmarch dari depan patung Soedirman Kampus Unsoed melewati jalan HR.Bunyamin, kemudian perempatan Kebondalem menuju Alun-Alun Kota. Dalam longmarch mahasiswa sempat melakukan orasi dibeberapa tempat strategis seperti di perempatan Dr.Angka dan komplek kantor RRI Purwkerto.Saat tiba di RRI, koalisi mahasiswa ini menuntut pihak RRI untuk menyiarkan secara langsung aspirasi mahasiswa. Namun tuntutan itu tidak diindahkan oleh pihak RRI.

Setelah melakukan orasi di RRI, kemudian barisan Komppas menuju Alun-Alun Purwokerto, tempat birokrasi pemerintah dan wakil rakyat Banyumas bekerja mengabdikan dirinya. Saat tiba di depan pintu gerbang kantor Pemda Banyumas, mahasiswa disambut dengan barisan pengamanan yang telah disiapkan pemerintah.

Aksi saling dorong antara mahasiswa dan pihak keamanan pun tak terhindarkan. Aksi dorong mendorong terjadi ketika mahasiswa berniat untuk mengibarkan bendera setengah tiang sebagai wujud atas keprihatinan dan berkabungnya masyrakan terhadap kondisi dunia pendidikan. Aksi saling dorong tersebut berbuntut pada tindakan pemukulan yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap beberapa mahasiswa.

Bahkan sempat terdengar ucapan yang menyudutkan mahasiswa dari pihak aparat kepolisian. Bahwa mahasiswa yang tergabung dalam Komppas dituduh sebagai gerakan komunis.

Ternyata aksi demonstrasi Komppas berbuntut panjang. Pasalnya, ada pihak yang tidak senang dengan aksi tersebut.

Menurut beberapa terbitan harian lokal menyebutkan bahwa ada kecaman dan gugatan terhadap demonstrasi mahasiswa dalam memperingati Hari Pendidikan tanggal 2 Mei kemarin. Seperti ditulis dalam Harian Pagi Radar Banyumas tertanggal Jumat 4 mei 2007, “AMNCMP Kecam Demo Mahasiswa”, serta harian Suara Merdeka, hari yang sama, dengan judul “Aliansi Cinta Merah Putih Gugat Mahasiswa”.

Kecaman dan gugatan itu dilontarkan tanggal 3 Mei 2007 oleh Aliansi Masyarakat Banyumas Cinta Merah Putih (AMBCMP) yang disampaikan Hardi SP, salah seorang anggota DPRD II Banyumas.

Dalam pernyataannya, aliansi meminta dengan tegas agar rektorat Unsoed segera meminta maaf secara resmi melalui media elektronik baik lokal, regional, dan nasional. AMBCMP memberi waktu selama 2 x 24 jam berlaku sejak 3 Mei 2007 kepada pihak rektorat Unsoed. (Eko)

 
UNIVERSITARIA ©2008 Templates e Acessorios Por Elke di Barros